Visit Mark Twain Lake – Kerajinan pasir pantai labengki memanfaatkan pasir pantai Labengki sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat Desa Lebengki, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara. Pasir pantai Labengki tersebut diubah menjadi berbagai produk kreatif seperti tempat tisu, gantungan kunci, cermin, lampion, vas bunga, hingga hiasan dinding.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Konut, Lisa Fauzia, mengatakan kerajinan yang dibuat warga Labengki ini telah menjadi souvenir khas Konawe Utara. Bahkan, komersialnya pun telah sampai ke mancanegara, karena dibeli oleh turis yang tengah berlibur di Labengki. “Rata-rata yang buat kerajinan dari pasir ini adalah ibu rumah tangga, sedangkan yang mengumpul pasirnya adalah anak-anak di sana,” kata Lisa Fauzia kepada TribunnewsSultra.com.
Lisa menyampaikan bahwa melihat potensi ekonomi tersebut, pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Konut membantu warga dalam pengembangan kerajinan tersebut. Agar kerajinan yang dibuat bisa lebih menarik dan unik, sehingga bisa menarik perhatian masyarakat luar daerah Konut. Pembinaan yang dilakukan Pemda Konut pun kini telah berjalan selama lima tahun.
Selain itu, Pemda Konut juga membantu pemasaran kerajinan pasir warga Konut secara online. Hal ini dikarenakan warga Konut memiliki keterbatasan dalam hal pemasaran. “Selain online, kita bantu warga Konut promosi melalui kegiatan-kegiatan Dinas Pariwisata, seperti halnya Pekan Produk Unggulan ini. Kita pamerkan produk-produk itu di sini. Kalau ada kegiatan di Jakarta pun, kami selalu bawa kerajinan pasir ini,” tuturnya.
“Simak juga: Ekoturisme di Negara Kecil: Model Wisata Ramah Lingkungan yang Menginspirasi”
Lisa menuturkan bahwa dalam pembuatan kerajinan dari pasir ini, budget yang dikeluarkan pun tidak banyak, yakni hanya memerlukan bahan seperti lem, pasir, dan tripleks. Untuk mempercantik kerajinan pasir pun, warga Konut memilih memadukannya dengan kerang yang berhamburan di bibir pantai. Sementara itu, untuk harga kerajinan dari pasir ini mulai dibanderol dengan harga Rp10 ribu hingga Rp500 ribu.
Kerajinan pasir pantai Labengki tidak hanya meningkatkan keterampilan warga tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian mereka. Banyak ibu rumah tangga yang terlibat dalam pembuatan kerajinan ini mampu meningkatkan pendapatan keluarga mereka. Begitu juga dengan anak-anak yang mengumpulkan pasir, mereka tidak hanya belajar nilai kerja keras tetapi juga mendapat penghasilan tambahan. Dengan adanya kerajinan ini, banyak keluarga yang berhasil meningkatkan taraf hidup mereka, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.
Kerajinan ini telah menarik minat tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari pasar internasional. Turis yang berkunjung ke Labengki sering kali membeli kerajinan ini sebagai oleh-oleh, membantu menyebarkan produk lokal ini ke seluruh dunia. Ini membuka peluang besar bagi pengrajin lokal untuk terus mengembangkan kreativitas mereka dan meningkatkan kualitas produk agar semakin kompetitif di pasar global. Dengan adanya dukungan dan bimbingan dari Pemerintah Daerah, diharapkan kerajinan pasir pantai Labengki dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Konawe Utara.